Langsung ke konten utama

Salah Sangka (Drama)



Salah Sangka

Di suatu kelas, di sebuah sekolah. Ada dua orang yang sedang asyik mengobrol di bangku kelas.
Evi       : (menepak pundak Emha) “Hei Emha! Kamu sudah membayar uang kas kelas bulan
ini belum?”
Emha  : “Oh iya. (menepuk kepala) Aku lupa.”
Evi       : “Untung ada aku yang mengingatkan. Cepat bayar, sebelum di tagih.”
Emha  :  (membuka tas, mencari dompet) “Dompetku mana?”
Evi       : (berteriak dan melotot) “Pasti ada yang mencuri.”
Emha  : (berteriak) “Hey kalian semua! siapa yang mencuri uangku?”
Evi       : “Nah iya, waktu kita sedang olahraga tadi hanya Lova lah yang tinggal di dalam
kelas.”
Emha  : “Benarkah?”
            Emha melangkah menuju meja lova. Lova sedang duduk membaca buku.
Emha  : (membentak meja) “Hey Lova! Mana dompetku ! pasti kamu mencurinya.”
Lova    : (kaget dan gugup) “Dompet apa . . . ? aku tidak mencurinya.”
            Evi yang mengikuti emha, mencoba menjelaskan kejadian itu.
Evi       : “Sudahlah Lova, mengaku saja.” (sambil melotot ke arah Lova)
Lova    : (menangis)
            Dari kantin, dwi masuk kedalam kelas dan melihat Lova.
Dwi      : “Kenapa kamu menangis ?” (lembut dan merangkul)
Lova    : “Saya dituduh mencuri dompet Emha.” (menangis)
Dwi      : “Kenapa kalian menuduh Lova ! Apa kalian punya bukti ?”
Evi       : “Tadi, waktu olahraga, hanya dia yang tinggal  dikelas, kita gledah saja tasnya !
Lova    : (menghapus air mata) “Silahkan saja.” (sambil memberikan tasnya).
            Emha dan Evi menggledah tas Lova, namun yang dicari tidak ada.
Dwi      : “Bagaimanah ? Apakah ada ?”
Emha  : (Mengembalikan tas Lova) “Tidak ada.”
Evi       : “Pasti disimpan ditempat lain.” (memandang Lova sinis).
            Kemudian datang Heppy menemui mereka. Ternyata Heppy membawa dompet Emha.
Heppy :”Ada ribut-ribut apa ini ? Mengapa Lova menangis ?”
Evi       :”Ini ada pencuri dikelas ini. Lova mencuri dompet Emha.”
Heppy :”Dompet inikah yang kalian cari ?” (sambil mengeluarkan dompet dari tasnya).
Emha  : (menarik dompet dari tangan Heppy). “Iya benar ini dompet milikku. Bagaimana bisa ada di kamu ?”
Heppy :”Tadi aku menemukannya di dekat toiet laki-laki.”
Dwi      :”Sekarang sudah jelas, bukan Lova lah yang mencuri, sekarang lebih baik kalian meminta maaf kepada Lova.” (memandang melihat ke arah Evi dan Emha)
Evi       :”Baiklah Lova, kami yang salah telah menuduhmu. Maafkan kami berdua ya.”
Emha  : “Heppy terima kasih telah menemukan dompetku.”
(Lova dan Heppy tersenyum)
Suasana kelas pun kembali ceria, kejadian itu pun membuat Emha dan Evi berfikir
bahwa tidak baik menuduh orang sembarangan, tanpa bukti.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembuatan SKCK dan NPWP

Assalamualaikum, kali ini mau sharing tentang pembuatan beberapa berkas yang biasanya diperluin buat lamar kerja yaaa atau yang udah kerja terus tempat kerjanya minta dibuatin berkas ini. Mungkin untuk beberapq tempat berbeda tapi secara garis besar pasti sama kok. Sekarang juga udah ga ribet lagi malah kalo males atau tempatnya jauh bisa secara online tapi kalo yang online ini agak bersabar karena ga bakal secepet dateng langsung ke tempatnya yaa. Oke berkas yang mau aku sharing adalah SKCK sama NPWP, udah pada tau kan SKCK sama NPWP itu apa? Pada intinya...

abstrak!

Mirip, bukan berati sama. Peduli, bukan berarti suka. Harusnya sudah sejak lama hal ini diperhatikan. Perasaan terkadang sering salah tapi apa salahnya percaya pada perasaan? Tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, karena memang tidak ada yang salah dalam hal ini. Terjebak dalam perasaan aneh, konyol, gila, norak seperti ini siapa yang ingin? Adalah hal yang wajar jika kamu lebih memilih dia. Sekalipun diamta orang lain aku lebih baik diabndingkan dengan dia. Dimatamu mungkin aku adalah orang yang aneh atau bahkan buruk. Janganka untuk menyapamu, hanya sekedar menatapmu saja sangat sulit kulakukan. Entah apa yang membuat hal konyol ini terjadi. Hanya megagumimu bukan berarti aku harus memilikimu. Dia yang selama ini mempertemukan kamu dan aku. Dia yang selama ingin terus mempertemukan kamu dan aku. Dia yang selama ini selalu memberiku semangat untuk tetap mendekati kamu. Dia yang selama ini selalu setia bersamaku menunggu reaksi positif darimu. Dia yang selama ini selalu ingin m...